MOTIVASI| OPINI| PENGOLAHAN PRODUK| FOTOGRAFI| CERPEN| TAFAKUR| HITAM PUTIH

Selasa, 20 Mei 2008

Jambu biji (Guava psidium guanjava linn)

Buah jambu biji (Guava psidium guanjava linn) berbentuk bulat lonjong dengan kulit buah berwarna hijau kekuningan. Daging buahnya berwarna putih dan merah, bertekstur lunak, rasanya manis dan terdapat banyak biji kecil-kecil di tengahnya. Kandungan zat gizi dan fitonutrein :
1.vitamin C ( 9 kali lebih banyak dari buah jeruk )
2.Mineral besi, potasium/kalium, kalsium dan fosfor.
3.Pektin dan Tanin
4.serat
Manfaat jambu biji :
1.Memperlancar pencdernaan dan mencegah konstipasi.
2.Sebagai antioksidan dan antikanker
3.Mencegah dan mengobati sariawan
4.Menurunkan kadar kolesterol.
Seseorang dikatakan mengalami gangguan kolesterol bila kadar kolesterol dalam darahnya diatas 200mg/dl. Semakin tinggi kolesterol dalam darah, semakin besar pula resiko terkena pengerasan serta penyempitan pembuluh darah ( atherosklerosis), yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner maupun strok. Jambu biji bisa digunakan sebagai bahan jus untuk menurunkan kadar kolesterol. selain di konsumsi dalam bentuk buah segar jambu biji akan lebih terasa nikmat jika dibuat dalam bentuk jus. Ada beberapa jenis jus jambu biji yang dapat di buat, antara lain jus jambu biji dan jambu biji dingin, namun selanjudnya seleralah yang mungkin akan memilih mana yang lebih nyaman untuk di konsumsi.
Cara pembuatan jus jambu biji ini adalah sebgai berikut
A. Jus Jambu Biji
bahan :
1.Daging jambu biji ( tanpa biji ) ( 150g)
2.Air es 100 ml
3.Es batu secukupnya
Cara pembuatan:
1.Campur semua bahan kecuali es batu lalu di blender
2.Hidangkan dengan di beri es batu ( untuk 2 gelas )
B. Jambu biji dingin
Bahan :
1.Daging jambu biji ( tanpa biji ) ( 150g)
2.Air jeruk ¼ gelas
3.Air jeruk nipis 1 ½ sdt
4.Es serut ¼ gelas.
Cara membuat
1.campurkan semua bahan lalu di blender
2.Hidangkan segera ( untuk 2 gelas ).
Pada proses pembuatan jus ini kita menggunakan blender atau Juicer. Alat ini yang paling sering di gunakan untuk membuat jus. Cara menggunakan blender adalah sebagai berikut :
a. Potong kecil-kecil buah dan sayur yang telah di cuci bersih.
b. Tambahkan air atau bahan tambahan lainnya.
c. Nyalakan blender hingga pisaunya memutas dan menghancurkan semua bahan hingga halus.
Jus yang menggunakan blender masih mengandung serat baik berupa serat makanan yang larut air maupun serat kasar berupa ampas yang tidak larut air. Serat sangat bermanfaat bagi pencernaan yaitu menunda kekosongan lambung, mencegah konstipasi serta menurunkan kadar kolesterol darah.Ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar jus yang dihasilkan memiliki khasiat dan manfaat antara lain :
1.Buah harus dalam keadaan segar, karena masih mengandung zat gizi yang lengkap
2.Buah dalam kondisi matang optimal, jangan sampai buah yang digunakan belum matang atau lewat matang karena.
3.Buah terlebih dahulu di cuci sebelum dipotong
4.Dapat dilakukan pemberian bahan tambahan tapi perlu diingat penembahan gula, sirup dan madu tidak dianjurkan bagi penderida diabeter melitus.
5.Jus segera diminum setelah dibuat.
6.Mengkonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi bagian dari terapi nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh. hal ini dikarenakan tubuh tidak akan bertahan hanya dengan mnegonsumsi caira. Oleh karena itu pengaturan pola makan sehari-hari yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh juga perlu diimbangi. Dengan demikian mengonsumsi jus dapat berperan dalam pengendalian berbagai penyakit. Konsep menu seimbang dan beraneka ragam juga harus tetap di jalankan.

Mahkota Dewa ( Phaleria macrocarpa)

Pohon Mahkota Dewa dahulu tak pernah di gubris sedikitpun, kini telah banyak di bicarakan orang tentang manfaatnya.
Tanaman ini sebenarnya berasal dari papua, karenanya dinamakan Phaleria papuana. Mahkota dewa dapat juga dibudidayakan sebagai tanaman hias / tanaman peneduh. Pohonnya kecil dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang menarik karena warnanya merah menyala, menempel dari batang utama hingga ke ranting-rantingnya.Disebut juga Makuto Rojo, Makuto Ratu, Obat Dewa, Pau (Obat Pusaka) atau Crown of God. Berasal dari Papua (Irian Barat) buah Mahkota Dewa mengandung zat-zat aktif seperti :Alkaloidberfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh.Saponinmenjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darahFlavanoidmelancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner, mengandung anti-inflamasi (anti-radang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakanPolifenolberfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi)Mahkota Dewa dipercaya dapat mencegah dan membantu proses penyembuhan berbagai macam penyakit antara lain :Tekanan darah tinggi, Meningkatkan vitalitas bagi penderita diabetes, Kanker (zat damnacanthal : menghambat pertumbuhan sel kanker), Asam urat, Lever, Alergi, Ginjal, Jantung, Berbagai macam penyakit kulit, Mengatasi ketergantungan obat , Rematik, Meningkatkan stamina dan ketahanan terhadap influenza, Insomnia dan lain-lain.
Mahkota dewa dilarang untuk dikonsumsi langsung karena berefek sebagai racun. Dengan kata lain, sebelum di konsumsi sebaiknya buah di proses terlebih dahulu. Berikut tahapan pengolahan buah mahkota dewa menjadi teh:
1. Petik buah mahkota dewa yang sudah tua atau matang dipanen, lalu pilih buah yang utuh serta bebas dari bekas serangan hama dan penyakit.
2. Cuci di bawah air mengalir, tanpa menggunakan sabun.
3. Ambil kulit dan daging buahnya dengan cara diiris tipis. hati-hati cangkang jangan sampai terambil karena bagian inilah yang beracun. kemudian dikeringkan hingga 10% dari berat basah.
4. ambil potongan tersebut lalu di sangrai selama 5 menit.
5. Masukkan kedalam panci dan masukkan air sebanyak 2 gelas, panaskan hingga setengahnya, kemudian disaring dan setelah hangat bisa di minum, perlu diingat jumlah irisan yang digunakan jangan terlalu banyak, cukup 6 irisan sebesar ujung ibu jari dewasa sehari.
selamat mencoba.

Kunyit ( Kurkuma domestica)

Sejarahnya kunyit berasal dari India, namun sudah menyebar keseluruh dunia terutama di kawasan tropis. Di Indonesia pada umumnya dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Tanaman berumpun ini memiliki batang semu yang tersusun dari pelepah daun dengan tinggi 25 – 100 cm. Daun berbentuk bulat telur memanjang, berwarna hijau muda, penyusun daunnya bertingkat-tingkat setiap tanaman memiliki sekitar 6 – 10 helai daun.
Rimpang berbentuk bulat panjang dan bercabang-cabang. Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik, curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka.
Rimpang muda kulitnya kuning muda dan dan berdaging kuning, setelah tua kulit rimpang menjadi jingga kecoklatan dan dagingnya jingga terang agak kuning.
Rimpang kunyit mengandung bahan-bahan seperti minyak adsiri, phelkandere, sabinene, cineol, zingeberence, turmeron, champene, camphor, sesquiterpene, caprilic acid, methoxinnamic acid, thelomethy carbinol, curcumene, dan zat pewarna yang mengandung alkaloid curcumin. Curcumin adalah zat warna kuning yang dikandung oleh kunyit, rata-rata 10,29%, memiliki aktifitas biologis berspektrum luas antara lain antihepototoksik, antibakteri, dan antioksidan.
Rimpang kunyit terutama digunakan untuk keperluan dapur (bumbu, zat warna makanan), kosmetika maupun dalam pengobatan tradisional. Secara tradisional, air rebusan rimpang yang dicampur dengan gambir digunakan sebagai air kumur mulut untuk gusi bengkak.
Sementara salep dari kunyit dengan asam kawak digunakan untuk pengobatan kaki luka. Salep yang dibuat dari campuran kunyit dengan minyak kelapa banyak digunakan untuk menyembuhkan kaki bengkak dan untuk mengeluarkan cairan penyebab bengkak. Ada lagi, kunyit yang diremas-remas dengan biji cengkeh dan melati digunakan untuk obat radang hati, dan penyakit kulit. Sementara akar kunyit yang diremas-remas dapat digunakan sebagai obat luar penyakit bengkak dan reumatik.
Kunyit juga dapat digunakan untuk perawatan rambut supaya terbebas dari ketombe, caranya adalah sebagai berikut : ambil kunyit, dikupas dan kemudian dicuci besih, setalah itu diambil sarinya dan digosokkan pada kulit kepala sambil dipijit-pijit. Biarkan 3-5 jam hingga sari kunyitnya meresap, kemudian kulit kepala dan rambut di cuci bersih sampai bersih. Lakukan beberapa kali hingga ketombe hilang. Selalin itu kunyit juga dapat menyembuhkan diare, jerawat, perawatan kulit, rematik, borok, hepatitis dan diabetes.
Untuk pengobatan diabetes caranya dengan menyiapkan 1 rimpang kunyit, lalu di cuci dan diirir ipis-tipis,tambahkan ½ sendok teh garam, masukkan ke dalam panci ( sebaiknya panci stenlis steal) berisi 1 liter air dan rebus hinga mendidih, saring dan minum airnya ½ gelas sehari.
Studi keamanan (uji toksisitas) terhadap rimpang kunyit menunjukkan, ekstrak kunyit aman digunakan dalam dosis terapi. Rimpang kunyit yang diberikan secara oral tidak memberikan efek teratogenik (dampak pada embrio/janin) pada tikus. Keamanan ekstrak kunyit selama kehamilan belum terbukti, penggunaan selama kehamilan harus di bawah pengawasan medis. Ekskresi ekstrak kunyit melalui ASI dan efeknya pada bayi belum terbukti, sebaiknya penggunaan selama menyusui di bawah pengawasan medis. Selamat mencoba.